Posted by : Unknown Sabtu, 03 Maret 2012



RESUME DK 2
PENYAKIT BRONKITIS

                                                                                               













STIKES NU TUBAN PRODI S1 KEPERAWATAN
Jl.Letda sucipto 211 Tuban Telp (0356)321789) fax (0356)333237
Email:Stikesnu@yahoo.com
            Tahun 2010 - 2011






·         KASUS
anak K berusia 7 thn datang kepuskemas P, dengan keluhan batuk berdahhak disertai dengan suara ronkhi yang dapat didengar dengan palpasi.orang tua mengatakan bahwa batuk anak  K tdk kunjung sembuh sampai 14 hari, anak juga sulit makan dan rewel terutama pada malam hari dan sering demam tinggi, wajah tampak pucat dan terdapat pernafasan cuping hidung ( PHC ), pemeriksaan rongsen didapatkan hiperinplasi paru dan kenaikan diameter antroposterior
·         Identifikasi kata unfamiliar
Hiperinplasi : peradangan berlebihan pada paru
Diameter anteroposterior : hasil dari foto rongsen yang bisa dilihat dari depan dan belakang
Suara ronchi yang dapat dipalpasi : suara tidak normal pada auskultasi paru

KONSEP DASAR BRONKsITIS
A.    PENGERTIAN
  Bronkhitis adalah hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain (Perawatan Medikal Bedah 2, 1998, hal : 490
  Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru)
  Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus. Bronkus yang terkena umumnya bronkus kecil (medium size), sedangkan bronkus besar jarang terjadi.
  Bronkitis kronis dan emfisema paru sering terdapat bersama-sama pada seorang pasien, dalam keadaan lanjut penyakit ini sering menyebabkan obstruksi saluran nafas yang menetap yang dinamakan cronik obstructive pulmonary disease ( COPD ).



B.     ETIOLOGI
Bronkitis berhubungan dengan infeksi virus, bakteri sekunder, polusi udara, alergi, aspirasi kronis, refluks gastroesophageal, dan infeksi jamur.Virus merupakan penyebab tersering bronkitis (90%)

·         Virus   (adenovirus, influenza, parainfluenza, respiratory syncytial virus, rhinovirus, coxsackievirus, herpes simplex virus)
·         Bakteri            (S pneumonia, M catarrhalis, H influenza, Chlamydia pneumoniae (Taiwan acute respiratory [TWAR] agent), Mycoplasma species.)
·         organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok  penderita penyakit paru-paru
saluran pernafasan menahun
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
  Sinusitis kronis
  Bronkiektasis
  Alergi
  Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
  Berbagai jenis debu
  Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
  Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
  Tembakau dan rokok lainnya.

C.     TIPE BRONKITIS
Bronkitis akut
Virus yang sama yang menyebabkan pilek seringkali memicu terjadinya bronkitis akut. Tapi Anda bisa saja mengalami bronkitis karena menghirup asap rokok atau polutan yang berasal dari bahan pembersih rumahtangga dan lainnya.
Bronkitis bisa juga terjadi akibat seringnya asam lambung masuk ke saluran makanan di tenggorokan dan sebagian jatuh di saluran napas atas. Kondisi ini disebut gastroesophageal reflux disease (GERD). Dan para pekerja yang kerap terpapar partikel debu tertentu atau asap bisa juga mengalami bronkitis. Tapi bronkitis akut ini bisa sembuh jika di penderita tak lagi terpapar material pembuat iritasi itu.



Bronkitis kronis

Ketika peradangan dan penebalan lapisan bronkus menjadi permanen, itu bisa disebut sebagai bronkitis kronis. Anda bisa dianggap menderita bronkitis kronis jika mengalami batuk hampir sepanjang hari selama sedikitnya tiga bulan dalam setahun selama dua tahun berturut-turut. Namun, bagi perokok yang menderita bronkitis kronis, biasanya mereka mengalami batuk hampir setiap hari. Tak seperti bronkitis akut, bronkitis kronis adalah penyakit serius dan terus menerus. Penyebab utamanya adalah merokok, tapi polusi udara, debu atau gas beracun dapat juga memicu kondisi ini.

D.    TAMDA DAN GEJALA
Ada beberapa tanda dan gejala pada kondisi bronkitis akut dan kronis:
  batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
  sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
  sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
  bengek
  lelah
  pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
  wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
  pipi tampak kemerahan
  sakit kepala
  gangguan penglihatan.
E.     MANIFESTASI KLINIS
Keluhan :
Batuk, mulai dengan batuk – batuk pagi hari, dan makin lama batuk makin berat, timbul siang hari maupun malam hari, penderita terganggu tidurnya.
Dahak, sputum putih/mukoid. Bila ada infeksi, sputum menjadi purulen atau mukopuruen dan kental.
Sesak bila timbul infeksi, sesak napas akan bertambah, kadang – kadang disertai tanda – tanda payah jantung kanan, lama kelamaan timbul kor pulmonal yang .



F.      PENCEGAHAN
Menurut Ngastiyah (1997), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah.
  Membatasi aktivitas anak.
  Tidak tidur di kamar yang ber AC atau gunakan baju dingin, bila ada yang tertutup lehernya.
  Hindari makanan yang merangsang.
  Jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan mandikan anak denganair hangat.
  Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan.
  Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi

G.    PENGOBATAN
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, diberikan :
  aspirin atau acetaminophen untuk dewasa
   kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen.
  Dianjurkan untuk beristirahat dan
  minum banyak cairan.

H.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
·         Pemeriksaan radiologis
·         Pemeriksaan fungsi paru
·        
System pernafasan bagian atas
Analisa gas darah
Pa O2 : rendah (normal 25 – 100 mmHg)
Pa CO2 : tinggi (normal 36 – 44 mmHg).
Saturasi hemoglobin menurun.
Eritropoesis bertambah.

ANATOMI DAN FISIOLOGI
Rongga hidung
Faring
System pernafasab bagian bawah
Laring
Trakhea
Bronkus kanan                                                bronkus kiri
Bronkiolus
Alveoli
Saluran pernafasan bagian atas
  Rongga hidung
Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir disekresi secara terus menerus oleh sel – sel goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia. Hidung berfungsi sebagai penyaring kotoran, melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru – paru.
  Faring
Adalah struktur yang menghubungkan hidung dengan rongga mulut ke laring. Faring dibagi menjadi tiga region ; nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Fungsi utamanya adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratoriun dan digestif.
  Laring
Adalah struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakhea. Fungsi utamanya adalah untuk memungkinkan terjadinya lokalisasi. Laring juga melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk.
Saluran pernafasan bagian bawah
  Trakhea
Disokong oleh cincin tulang rawan yang berbentuk seperti sepatu kuda yang panjangnya kurang lebih 5 inci, tempat dimana trakea bercabang menjadi bronkus utama kiri dan kanan dikenal sebagai karina. Karina memiliki banyak saraf dan dapat menyebabkan bronkospasme dan batuk yang kuat jika dirangsang.
  Bronkus
Broncus terdiri atas 2 bagian yaitu broncus kanan dan kiri. Broncus kanan lebih pendek dan lebar, merupakan kelanjutan dari trakhea yang arahnya hampir vertikal. Bronchus kiri lebih panjang dan lebih sempit, merupakan kelanjutan dari trakhea dengan sudut yang lebih tajam. Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang menjadi bronchus lobaris kemudian bronchus segmentaliis. Bronkus dan bronkiolus dilapisi oleh sel – sel yang permukaannya dilapisi oleh rambut pendek yang disebut silia, yang berfungsi untuk mengeluarkan lendir dan benda asing menjauhi paru menuju laring.
  Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia. Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori yang menjadi saluran transisional antara jalan udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
  Alveoli
Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli. Terdapat tiga jenis sel – sel alveolar, sel alveolar tipe I adalah sel epitel yang membentuk dinding alveolar. Sel alveolar tipe II sel – sel yang aktif secara metabolik, mensekresi surfactan, suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps. Sel alveolar tipe III adalah makrofag yang merupakan sel – sel fagositosis yang besar yang memakan benda asing dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan penting.

Fisiologi Pernafasan

Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Pernafasan paru-paru Merupakan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang terjadi pada paru-paru. Pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan eksterna oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu bernafas dimana oksigen masuk melalui trakea sampai ke alveoli berhubungan dengan darah dalam kapiler pulmonar, alveoli memisahkan oksigen dari darah , O2 menembus membran, diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung dan dari jantung dipompakan ke seluruh tubuh.
Guna pernafasan :
1)             Mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh (sel-selnya) untuk mengadakan pembakaran.
2)             Mengeluarkan CO2 yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran, kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh).
3)             Menghangatkan dan melembabkan udara.

Pernafasan dalam keadaan normal
Orang dewasa                       : 16 – 18 x/mnt
Anak-Anak kira-kira             : 24 x/ mnt
Bayi kira-kira                        : 30 x/ mnt

Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar toraks, yang merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan. Efek dari gerakan ini adalah secara bergantian meningkatkan dan menurunkan kapasitas dada. Inspirasi adalah ketika kapasitas dalam dada meningkat, udara masuk melalui trakea. Ekspirasi adalah ketika dinding dada dan diafragma kembali ke ukurannya semula.


PATOFISIOLOGI
Penemuan patologis dari bronchitis adalah hipertropi dari kelenjar mukosa bronchus dan peningkatan sejumlah sel goblet disertai dengan infiltrasi sel radang dan ini mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik yang disertai peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronchiolus yang kecil – kecil sedemikian rupa sampai bronchiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar. Faktor etiologi utama adalah merokok dan polusi udara lain yang biasa terdapat pada daerah industri. Polusi tersebut dapat memperlambat aktifitas silia dan pagositosis, sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri melemah.

Mukus yang berlebihan terjadi akibat displasia. Sel – sel penghasil mukus di bronkhus. Selain itu, silia yang melapisi bronkus mengalami kelumpuhan atau disfungsional serta metaplasia. Perubahan – perubahan pada sel – sel penghasil mukus dan sel – sel silia ini mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan menyebabkan penumpukan mukus dalam jumlah besar yang sulit dikeluarkan dari saluran nafas.
ASUHAN KEPERAWATAN
A . Pengkajian
            Identifikasi klien:
                        Nama               : Anak K
                        umur                : 7 tahun
                        keluhan utama : batuk berdahak
            Pemeriksaan umum:
                        TD       : -
                        N         : -
                        S          : -
           

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © WARUNG MATERI KEPERAWATAN - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -