Posted by : Unknown Sabtu, 03 Maret 2012




SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI
“ LEUKIMIA”
















STIKES NU TUBAN PRODI S-1 KEPERAWATAN
Jln.Letda Sucipto No.211 Tuban .telp : (0356)321287
Tahun 2011-2012





KATA PENGANTAR


                Puji Syukur kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat serta hidyahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “ Leukimia  “ dengan sebaik-baiknya.Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Hemtologi dan imunologi.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti.
                Mudah-mudahan  makalah ini dapat membantu mahasiswa maupun dosen dalam mengembangkan pengetahuan mengenai masalah ini,oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun sehingga untuk penulisan yang akan datang dapat diperbaiki baik materi maupun susunanya.
                Ucapan terimakasih yang tak terhingga  kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami .
1.       Nurul kartika S.Kep ,Ns  selaku Fasilitator Sistem Hemtologi dan imunologi yang telah memberikan pengarahan kepada kami.
2.       Teman-teman prodi  S-1 keperawatan STIKES NU TUBAN yang senantiasa memberikan bantuan semangat dan dukungannya.
Serta semmua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan tugas Laporan ini yang namanya mungkin tak dapat disebutkan satu persatu.Demikian tugas laporan ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya,pembaca pada umumnya.Apabila ada salah kata kami mohon maaf.



Tuban,24 November 2011

Kelompok



DAFTAR  ISI


HALAMAN JUDUL...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
1.1               KASUS………….................................................................................................... 4
1.2               Clarity Unfamiliar.............................................................................................. 4
1.3               Brainstrom possible hypothese or expalanation................................................ 4
1.4               Define Learning Object....................................................................................  4

BAB II PEMBAHASAN
2.1               Rumusan Masalah….……………………………….……………………………………………………….... 6
2.1.1          Konsep Dasar Leukimia……………………………………………………………... 6
2.1.2          Konsep Anatomi dan Fisiologi  Leukimia …………………………………….9
2.1.3          Konsep Patofisiologi Leukimia dan WOC………………………………….. 10
2.1.4          Konsep pengkajian Leukimia …………………………….………….…….….. 13
2.1.5          Konsep Analisa Data ……………………………….…………………………………….….…..….. 16
2.1.6          Konsep Diagnosa Keperawatan ………………………………….……………………….……. 18
2.1.7          Konsep Intervensi ………………………………………………………………..………….…..…… 19
2.1.8          Konsep Implementasi…………………. …………………………………….……………......... 22
2.1.9          Konsep Evaluasi ……………..……………………………………………………..…………..…….. 23
2.1.10      Standart Operasional prosedur tranfusi Darah…………………………………………

BAB III PENUTUP
                3.1          Kesimpulan............................................................................................. 32
                3.2          Saran...................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
LAPORAN
PENDAHULUAN

1.1         KASUS

·         Tuan J 55 tahun dirawat di RS tanggal 2 September 2011 dengan keluhan yang dirasakan adalah merasa kelelelahan, kelemahan otot, anoreksia dan muntah. Pada pemeriksaan fisik didapat TTV=TD: 90/60 mmhg, N: 100 x/menit, R: 20 x/menit, murmur jantung, membran mukosa pucat, perdarahan gusi, nyeri tekan perianal, nyeri abdomen. Pada pemeriksaan laboratoriumdarah lengkap menunjukkan normositik,Hb=7, trombosit 4000/mm³. oleh perawat dilakukan kultur, diajarkan teknik distraksi/relaksasi untuk mengatasi nyeri, kaji skala nyeri, tindakan perhentian perdarahan, tranfusi darah.

1.2         Clarify Unfamiliar

·         Normositik
·         Nyeri tekan perianal
·         Pendarahan gusi
·         Kultur
·         Tranfusi darah
·         Teknik distraksi
·         Teknik relaksasi

1.3          Brainstrom possible hypothese or expalanation

}  Normositik                         : Eritrosit yang normal dalam bentuk ukuran, bentuk, dan warna
}  Nyeri tekan perianal      :   Nyeri tekan pada daerah sekitar anus
}  Pendarahan gusi             :  Terjadinya perdarahan pada gusi karena kerusakan pembekuan darah pada jaringan
}  Kultur                                   : Pembiakan mikroorganisme/sel jaringan hidup pada suatu media
}  Trafusi darah                     : Pemasukan komponen darah secara langsung melalui aliran darah
}  Teknik distraksi                                :  Pengalihan perhatian misalnya dengan bau-bau dan lingkungan yang nyaman
}  Teknik relaksasi               :  Pengalihan perhatian misalnya relaksasi musik dan teknik nafas dalam untuk menghilangkan nyeri

1.4         Define Learning Object
1.       Konsep Dasar Leukimia
2.       Konsep Anatomi dan Fisiologi Leukimia
3.       Konsep Patofisiologi Leukimia
4.       Konsep pengkajian Leukimia
5.       Konsep Analisa Data Leukimia
6.       Konsep Diagnosa Keperawatan Leukimia
7.       Konsep Intervensi Leukimia
8.       Konsep Implementasi Leukimia
9.       Konsep Evaluasi Leukimia
10.   Standart Operasional prosedur tranfusi Darah













BAB II
PEMBAHASAN

2.1               Rumusan Masalah
1.       Sebutkan Konsep Dasar Leukimia!
2.       Sebutkan Konsep Anatomi dan Fisiologi Leukimia!
3.       Sebutkan Konsep Patofisiologi Leukimia !
4.       Sebutkan Konsep pengkajian Leukimia !
5.       Sebutkan Konsep Analisa Data Leukimia !
6.       Sebutkan Konsep Diagnosa Keperawatan  Leukimia !
7.       Sebutkan Konsep Intervensi Leukimia !
8.       Sebutkan Konsep Implementasi Leukimia !
9.       Sebutkan Konsep Evaluasi Leukimia !
10.   Standart Operasional prosedur tranfusi Darah

2.1.1          KONSEP DASAR LEUKIMIA
Pengertian :
ž  Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175
        Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah.
ž  Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 : 248
        Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal.
ž  Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495
        Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain.

Etiologi :
ž  Radiasi seperti pada saat pemboman di Hiroshima dan Nagasaki
ž  Leukemogenik : Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia industri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
ž  Virus Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
ž  Herediter (Penyakit menurun) seperti penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
 Tanda dan Gejala
ž  Kekurangan sel darah merah fungsional
¡  Kulit pucat, mudah lelah, napas pendek (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
ž  Kekurangan sel darah putih fungsional
¡  Mudah terinfeksi penyakit, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
ž  Kekurangan keping darah
¡  Mimisan, gusi meradang atau berdarah, Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit maka timbul bintik-bintik merah sebesar biji jagung pada kulit
ž  Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
ž  Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
ž  Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
ž   Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Klasifikasi Leukimia
ž  Berdasarkan maturasi sel :
¡  Akut : Sel-sel darah adalah sangat abnormal. Mereka tidak dapat mengerjakan pekerjaan normal mereka. Jumlah sel-sel abnormal meningkat secara cepat. Leukemia akut memburuk secara cepat.
¡  Kronik : Pada awal penyakit, sel-sel darah yang abnormal masih dapat mengerjakan pekerjaan mereka, tidak mempunyai gejala-gejala apa saja. Secara perlahan, leukemia kronis memburuk. Ia menyebabkan gejala-gejala ketika jumlah sel-sel leukemia didalam darah meningkat.
ž  Berdasarkan tipe sel asal :
¡  Mielositik : mieloblast yg dihasilkan oleh sumsum tulang (sel darah merah,granulosit, magrofag, dan keping darah)
¡  Limfositik : limfoblast yg dihasilkan oleh sistem limfatik
ž  Maturasi sel dan tipe sel dikombinasikan untuk membentuk 4 tipe leukemia :
¡  Leukemia limfositik akut (LLA) dikarakteristikkan oleh proliferasi limpoblast, ditemukan terutama pada anak-anak
¡  Leukemia limfositik kronik (LLk) dikarakteristikkan oleh proliferasi dari diferensiasi limfosit yg baik (mudah dikenali sel-sel yg menunjukkan jaringan asal)
¡  Leukemia mielositik akut (LMA), disebut juga leukemia meilogenus akut atau leukemia granulositik akut (LGA), dikarakteristikkan oleh produksi berlebihan dari mieloblast
¡  Leukemia mielositik kronik (LMK) disebut juga leukemia granulositik kronik (LGK), gambaran yg menonjol adalah :
ž  Adanya kromosom Philadhelphia pada sel-sel darah. Ini adalah kromosom abnormal yg ditemukan pada sel-sel sumsum tulang
ž  Krisis blast. Fase yg dikarakteristikkan oleh proliferasi tiba-tiba dari jumlah besar mieloblast. Temuan ini menandakan pengubahan LMK menjadi LMA. Kematian sering terjadi dalam beberapa bulan saat sel-sel leukemia menjadi resisten terhadap kemoterapi selama krisis blast.

 Pemeriksaan Diagnostik :
  • Pemeriksaan Laboratorium
¡  Tes-Tes Darah : memeriksa tingkat sel-sel darah. Leukemia menyebabkan suatu tingkatan sel-sel darah putih yang sangat tinggi, menyebabkan tingkatan-tingkatan yang rendah dari platelet-platelet dan hemoglobin yang ditemukan didalam sel-sel darah merah, memeriksa darah untuk tanda-tanda bahwa leukemia telah mempengaruhi hati dan ginjal-ginjal.
¡  Biopsi : Pengangkatan jaringan untuk mencari sel-sel kanker disebut suatu biopsi. Suatu biopsi adalah cara satu-satunya yang pasti untuk mengetahui apakah sel-sel leukemia ada didalam sumsum tulang.
¢  Bone marrow aspiration (Penyedotan sumsum tulang)
¢  Bone marrow biopsy (Biopsi Sumsum Tulang)
¡  Cytogenetics : Lab melihat pada kromosom-kromosom dari sel-sel dari contoh-contoh dari peripheral blood, sumsum tulang, atau nodus-nodus getah bening.
¡  Spinal tap : mengangkat beberapa dari cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang-ruang di dan sekitar otak dan sumsum tulang belakang). Lab memeriksa cairan untuk sel-sel leukemia dan tanda-tanda lain dari persoalan-persoalan.
2. Pemeriksaan radiologi
                Chest x-ray—X-ray dapat mengungkap tanda-tanda dari penyakit di dada.


 Komplikasi :
¢  Komplikasi dari Leukimia adalah :
¢  Gagal sumsum tulang
¢  Infeksi
¢  Perdarahan
¢  Hepatomegali

 Penatalaksanaaan :
Penanganan penyakit leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Meliputi :
¡  Chemotherapy/intrathecal medications
¡  Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
¡  Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
¡  Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
¡  Transfusi sel darah merah atau platelet.
    • Chemotherapy/intrathecal medications
    • Dengan mulut
    • Dengan suntikan langsung kedalam suatu vena (IV atau intravenous)
    • Melalui suatu kateter (suatu tabung lentur yang kecil)
    • Dengan suntikan secara langsung kedalam cairan cerebrospinal
ž  Pasien mungkin menerima obat-obat dalam dua cara:
¡  Suntikan kedalam spine (tulang belakang)
¡  Ommaya reservoir: Anak-anak dan beberapa pasien-pasien dewasa menerima kemoterapi intrathecal melalui suatu kateter khusus yang disebut suatu Ommaya reservoir. Metode ini menghindari ketidakenakan dari suntikan-suntikan kedalam tulang belakang (spine).
¡  Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
¡  menggunakan sinar-sinar bertenaga tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia.
¡  diarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian-bagian lain dari tubuh dimana sel-sel leukemia telah berkumpul.
¡  Penyinaran atau iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum suatu transplantasi sumsum tulang.
¡  Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
¡  Suatu pencangkokan sel induk mengizinkan seorang pasien dirawat dengan dosis-dosis obat-obat yang tinggi, radiasi, atau kedua-duanya.
¡  Dosis-dosis yang tinggi menghancurkan kedua-duanya yaitu sel-sel leukemia dan sel-sel darah normal didalam sumsum tulang. Kemudian, pasien menerima sel-sel induk yang sehat melalui suatu tabung yang lentur yang ditempatkan didalam suatu vena yang besar pada leher atau area dada. Sel-sel darah baru berkembang dari sel-sel induk yang dicangkokan.
1.1.2          KONSEP ANATOMI DAN FISIOLOGI HEMATOLOGI
Pengertian darah
ü  Darah adalah jaringan cair dan terdiri atas dua bagian.bagian cairan yg disebut plasma dan bagian padat yg disebut sel-sel darah (pearce evelyn,2002:133)
ü  Darah adalah suatu cairan kental yg terdiri dari sel-sel dan plasma (gugton,1992)
ü  Darah terdiri dari atas 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut :
1.       Plasma darah, bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air,  elektrolit,dan protein darah.
2.       Butir- butir darah (blood corpuscles), yang terdiri dari komponen-komponen berikut ini :
·         Eritrosit : sel darah merah (SDM- red blood cell)
·         Leukosit : sel darah putih (SDP- white blood cell)
·         Trombosit : butir pembeku darah – platelet.

Proses pembentukan sel darah (hemopoesis) terdapat 3 tempat:
1.       Sumsum tulang
                Sumsum tulang yg aktif dalam proses hemopoesis: tulang vertebrae,sternum (tulang dada),costa (tulang iga)
2. Hepar
3. Limpa
                Limpa terletak dibagian kiri ats abdomen limpa terbentuk setengah bulan berwarna kemerahan.limpa adalh organ berkapsula dgn berat normal 100-150 gr. Limpa mempunyai 2fungsi sebagai organ limfoid dan memfagosit material tertentu dalam sirkulasi darah. Limpa jg brfungsi menghancurkan sel darah merah yg rusak
Fisiologi Darah
Volume darah pada tubuh yg sehat/dewasa terdapat darah kira-kira 1/13 dari BB ataukira-kira 4-5 liter.tekanan viskositas/kekentalan yg mempunyai berat jenis 1,041-1,067 dgn temperatur 38 derajat celcius dan ph 7,37-7,45
v  Fungsi darah
1.       Sebagai alat pengangkut
2.       Sebagai pertahanan tubuh
3.       Menyebarkan panas keseluruh tubuh
  1. Pada keadaan normal, darah manusia mengandung 4000 - 11.000 sel darah putih per mikroliter.
  2. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 11.000/mm3 disebut leukositosis
  3. Dan jika kurang dari 4000mm3 disebut leukopenia.
ž  Macam-macam  leukosit meliputi :
1.       Agranulosit. Sel leukosit yang tidak mempunyai granula di dalamnya, yang  terdiri dari:
  1.  Limfosit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya terdapat granula dan intinya besar, banyaknya 20%-25% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.
  2. Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru sedikit abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat atau panjang, warnanya lembayung muda.
ž  Granulosit disebut juga leukosit granular terdiri dari :
  1.  Neutrofil atau polimorfonuklear leukosit : mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik- bintik halus/granula, banyaknya 60%-70%.
  2. Eusinofil : Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dalam sitoplasmanya lebih besar , banyaknya 24%
  3. Basofil


1.1.3          KONSEP PATOFISIOLOGI
·               Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel blast. Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu à menimbulkan anemia dan trombositipenia
·               Sistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh à mudah mengalami infeksi.
·               Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang à berdampak pada penurunan lekosit, eritrosit, faktor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan.
·               Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan berakibat terjadinya pembesaran  hati, limfe, nodus limfe, dan nyeri persendian.
·               Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan à melibatkan penyusunan kembali (translokasi kromosom)  bagian dari kromosom (bahan genetik sel yang kompleks). à mengganggu pengendalian normal dari pembelahan selà membelah tak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnya, termasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal dan otak.

“WOC LEUKIMIA”
ETIOLOGI
Leukimia
Kerusakan mekanisme proliferasi limfosit
Translokasi kromosom
Proliferasi Mieloblast tidak terkontrol
Peningkatan proliferasi limfoblast
Pembentukan sel yang reaktif antigen oleh limfosit
Virus onkogenik
Memicu pertumbuhan sel darah putih abnormal

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © WARUNG MATERI KEPERAWATAN - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -